您的当前位置:首页 > 时尚 > Kesalahan dalam Makan Seafood yang Bikin Kamu Gagal Diet 正文
时间:2025-05-31 04:30:14 来源:网络整理 编辑:时尚
Daftar Isi 1. Tidak cukup porsi quickq io官网
Seafoodatau makanan laut seperti ikan, udang, dan kepiting memang sumber protein yang enak dan menyehatkan. Tapi apakah efektif menurunkan berat badan? Ternyata itu semua tergantung cara kita mengonsumsinya.
Beberapa hal di bawah ini termasuk kesalahan dalam makan seafood yang menyebabkan kamu gagal diet.
Ikan dan pangan bahari lainnya tentu bisa jadi bagian dari pola makan sehat. Namun, menyajikannya dengan cara yang salah bisa lebih merugikan daripada menguntungkan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pilihan Redaksi
|
Sebuah studi pada 2021 di Nutrition and Metabolic Insights mengungkap, mengonsumsi ikan secara teratur telah terbukti memberikan efek positif pada berat badan dan fungsi tiroid sekaligus mengurangi risiko sindrom metabolik.
"Secara umum, makanan laut rendah kalori dan tinggi protein, menjadikannya makanan yang sempurna untuk seseorang yang mencoba menurunkan berat badan sekaligus mempertahankan otot," jelas Frances Largeman-Roth, pakar nutrisi mengutip Livestrong.
Menurut USDA, satu porsi udang matang seberat 3 ons, misalnya, menyajikan 20 gram protein hanya dengan 84 kalori. Jumlah proteinnya hampir sama dengan jumlah yang sama pada dada ayam rotisserie yang dimasak.
Pedoman Diet untuk Orang Amerika merekomendasikan 8 ons seafood atau lebih per minggu, baik Anda sedang berupaya menurunkan berat badan atau tidak.
Namun, pastikan untuk membatasi ikan yang mengandung merkuri tinggi, termasuk king mackerel, marlin, orange roughy, hiu, ikan todak, tuna mata besar, dan tilefish dari Teluk Meksiko.
![]() |
Mentega mungkin bisa membuat seafood jadi terasa lebih lezat. Namun, menambahkan mentega pada seafood Anda, apalagi dalam jumlah yang berlebihan, secara drastis bisa meningkatkan jumlah kalori dalam makanan.
Hal ini tentu dapat menghambat penurunan berat badan.
"[Contohnya] meskipun kerang hanya memiliki 80 kalori per 4 ons, menambahkan 2 sendok makan mentega ke dalam wajan saat Anda memasaknya akan menambah 200 kalori dan 14 gram lemak jenuhnya," jelas Largeman-Roth.
Alih-alih mengolesinya dengan mentega, Largeman-Roth menyarankan untuk menggantinya dengan extra-virgin olive oil untuk ditambah pada seafood.
Meski jumlah kalorinya hampir sama dengan mentega, tetapi lemak jenuhnya jauh lebih rendah dan dapat membantu melindungi terhadap kolesterol jahat tingkat tinggi dan mengurangi risiko penyakit jantung, menurut Harvard Health Publishing.
Menggoreng seafood tidak disarankan karena bisa menambah jumlah kalori. Apalagi, jika ditambahkan dengan garam dan tepung dalam jumlah yang banyak.
Largeman-Roth menyontohkan, 4 ons fillet ikan cod yang tidak dilapisi tepung roti hanya menyajikan 90 kalori, tetapi membalurinya dengan tepung akan menambah setidaknya 200 kalori lagi, ditambah 300 hingga 400 miligram natrium.
Menurut American Heart Association (AHA), menumis atau memanggang adalah pilihan tepat mengolah seafood yang dapat membantu mendukung upaya penurunan berat badan dengan lebih baik. Anda juga bisa mencoba menggoreng dengan air fryer untuk menghindari minyak berlebih.
![]() |
Masih banyak orang yang takut dan menghindari ikan berlemak seperti salmon, tuna, mackerel saat sedang menurunkan berat badan. Saatnya Anda berpikir ulang!
Largeman-Roth mengatakan, meski ikan berlemak mengandung sekitar 100 kalori lebih banyak per porsi dibanding ikan yang lebih ramping, mereka tetap layak mendapat tempat dalam diet Anda.
Ulasan pada 2019 di Nutrition Research Reviews, menunjukkan bahwa asam lemak omega-3 yang ditemukan dalam ikan berlemak sebenarnya dapat mendukung penurunan berat badan.
"Ditambah lagi, lemak dalam ikan berlemak memberikan perlindungan bagi jantung dan otak kita," kata Largeman-Roth
Ia menyarankan untuk memasukkan ikan berlemak dalam menu makan rutin, namun penting untuk memperhatikan porsi dan hindari penggunaan lemak tambahan dalam jumlah besar untuk memasak atau membumbui ikan.
AHA merekomendasikan untuk konsumsi 3 ons ikan berlemak setidaknya dua kali seminggu.
(pua/pua)Bea Cukai Soetta Gagalkan Penyelundupan Sabu Seberat 1,8 Kg hingga Cathinone 3,8 Kg2025-05-31 04:14
Prabowo Subianto Ziarah Makam Habib Ali, Kunjungan Ketiga Usai Menang Quick Count2025-05-31 04:14
Mendagri: PLBN Penting untuk Membangun Indonesia dari Pinggiran2025-05-31 04:12
HUT Jakarta Ke2025-05-31 04:00
Bali Jadi Destinasi Bulan Madu Terbaik di Dunia 20242025-05-31 02:56
5 Posisi Bercinta Anti2025-05-31 02:50
Mau Liburan ke Eropa? Siap2025-05-31 02:26
Kian Sepi Pengunjung, Lika2025-05-31 02:15
9 Manfaat Rutin Minum Air Rebusan Serai, Bisa Redakan Anxiety2025-05-31 02:02
Universitas Esa Unggul Gandeng Wise Leaders Gelar The Great Indonesia CSR Award 20232025-05-31 01:50
Muhammadiyah Sudah Tetapkan Awal Ramadan dan Idulfitri, Bagaimana dengan Kemenag?2025-05-31 04:10
Tingkatkan Daya Saing UMKM di Pasar Global, Kominfo Bersama Kemendag dan Lazada Gelar Pelatihan2025-05-31 03:41
Ekosistem Industri Otomotif EV Lagi Merangkak Naik, Bisa Rusak Akibat Perang Diskon2025-05-31 03:21
5 Ikan Lokal Pengganti Salmon, Makan Sehat Tak Perlu Mahal2025-05-31 03:19
Menteri ATR/BPN Akan Panggil 3 Perusahaan yang Terlibat Pagar Laut Pekan Depan2025-05-31 03:08
Selain Kenalkan Produk, Ini Cara BNI Life untuk Tingkatkan Kesadaran Memiliki Asuransi Jiwa2025-05-31 03:04
Cerita Pilu Bayi Usia 2 Hari Terkena Radang Otak Usai Dicium2025-05-31 02:38
Rayakan 20 Tahun Java Jazz, ini yang Dilakukan BNI2025-05-31 02:14
FOTO: Surga Pernak2025-05-31 02:03
FOTO: Harar, Kota Tua di Etiopia yang Dijuluki 'Mekkah' Afrika2025-05-31 02:02